Selamat Datang di BLOG TELUK WETAN

Rabu, 28 Maret 2012

Hasil Kerajinan kerajinan rotan Desa Teluk Wetan





Belasan perempuan duduk bersila di sebuah ruangan di bengkel kerajinan rotan Marto Putro Rotan di Desa Teluk Wetan, Kecamatan Welahan, Jepara. Jari-jemari tangan mereka sibuk menganyam ranting rotan. Ada yang membuat kap lampu bermotif sarang burung, ada juga yang membuat tutup saji, rak koran, dan tempat buah.

Bengkel itu milik Subhi, 40 tahun. Sudah puluhan tahun dia menekuni kerajinan yang diwariskan kakek buyutnya itu. "Semua bisa kami kerjakan. Pembeli bebas memesan," kata Subhi dengan nada yakin.

Subhi tidak sedang berpromosi. Dia sangat percaya akan kemahiran anak buahnya membentuk berbagai perlengkapan dari rotan. Ini dibuktikan dengan aneka kerajinan yang dipajang di showroom di sebelah bengkelnya. Dalam ruangan etalase berukuran 4 x 6 meter itu, beragam bentuk kerajinan rotan dipajang. Berbagai jenis kap lampu, ayunan bayi menyerupai angsa, dan boks tempat cucian berbentuk penguin adalah contohnya.

Menurut Subhi, semua bentuk itu adalah hasil kreasinya sendiri. "Kalau modelnya monoton, pembeli bisa bosan," kata dia. Tidak jarang dia mengerjakan bentuk khusus yang dipesan pembeli. "Karena itu, saya katakan tadi, pembeli bebas memesan."

Kerajinan rotan di Jepara sudah berkembang sejak dulu. Kemunculannya hampir sama dengan kerajinan ukiran. Namun, seni ukir Jepara memang lebih populer dibanding rotan. Karena itu, Jepara sering disebut sebagai sentra kerajinan ukiran. 

Selasa, 08 November 2011

Rotan dalam struktur dunia tumbuh-tumbuhan termasuk dalam Famili/suku Palmae, dimana sampai saat ini sudah dikenal sebanyak 15 suku yaitu : Calamus, Daemonorops, Khorthalsia, Plectocomia, Ceratolobus, Plectocomiopsis, Myrialepis, Calospatha, Bejaudia, Cornera, Schizospatha, Eremospatha, Ancitrophylum dan Oncocalamus.
Di Indonesia sampai saat ini ditemukan sebanyak 8 suku yaitu Calamus, Daemonorops, Khorthalsia, Plectocomia, Ceratolobus, Plectocomiopsis, Myrialepis, dan Calospatha. Dari 8 suku tersebut total jenisnya di Indonesia mencapai tidak kurang dari 306 jenis penyebarannya di pulau Kalimantan sebanyak 137 jenis, Sumatera sejumlah 91 jenis, Sulawesi menyebar sebanyak 36 jenis, Jawa sejumlah 19 jenis, Irian 48 jenis, Maluku 11 jenis, Timor 1 jenis dan Sumbawa 1 jenis.
Sampai saat ini jumlah yang benar-benar diketahui memiliki sifat dan memenuhi syarat serta kualitas yang dipersyaratkan untuk berbagai penggunaan berjumlah 50 jenis dari jumlah tersebut yang benar-benar memiliki nilai komersial tinggi dan banyak dipungut dan kemudian diiolah menjadi bahan baku meubel dan kerajinan baru berkisar 26 jenis saja.
Bagi masyarakat yang tinggal disekitar hutan, rotan selalu identik dengan sejenis tumbuhan yang tumbuh dan menjalar diantara batang pohon untuk tumbuh memanjang menjangkau langit dengan batang secara keseluruhan dibaluti dengan pelepah yang memiliki duri-duri tajam.
Dalam hal memenuhi kebutuhan untuk menyediakan permintaan dunia akan keperluan produk rotan, negara kita pun tak diragukan karena sudah sejak abab ke–18 selalu menjadi pelopor dalam menyediakannya, di mana hampir 80 % keperluan akan rotan dunia di pasok oleh Indonesia, sekaligus pula mendapat pengakuan sebagai penghasil rotan terbaik yang mendominasi penggunaan rotan dunia.